Menggunakan tools PHPMaker bukan berarti saya menutup diri dengan tidak ingin mencari tahu tools sejenis di luar sana. Masih ingat dengan artikel Sekali Lagi, Mengapa Saya Pilih PHPMaker, Bukan ScriptCase, Bukan PHPRunner?
Artikel tersebut saya tulis sekitar enam tahun yang lalu. Saya penasaran saat itu, apakah ada tools selain PHPMaker yang dapat menghasilkan aplikasi web dalam waktu yang relatif cepat, tanpa mengabaikan fitur-fitur dan kualitas dari aplikasi web yang dihasilkannya.
Bahkan, saat itu saya sampai rela membeli lisensi ScriptCase karena sepertinya tools ini cukup menjanjikan. Meksipun pada akhirnya saya menyesal telah membeli ScriptCase, karena ternyata tidak sesuai dengan harapan saya seperti fitur yang tersedia di PHPMaker.
Untungnya, saya tidak sampai membeli PHPRunner juga. Saya ingat saat itu tampilan tools PHPRunner sangatlah jadul. Antar mukanya kuno, mirip seperti masih menggunakan Windows XP. Terkesan tidak up-to-date. Bahkan, antar muka dari aplikasi web yang dihasilkannya pun terkesan asal jadi. Tidak dibuat dengan mempertimbangkan kekonsitenan antara header, footer, dan menu.
Kesimpulannya saat itu, PHPMaker-lah yang masih tetap melekat di hati saya.
Sejak saat itu sampai sekarang, saya masih tetap penasaran Apa memang nggak ada ya, tools pesaing lainnya yang mirip dengan PHPMaker? Atau ekstrimnya, ada nggak sih, tools yang fitur-fitur dan kemampuannya minimal sama, atau bahkan melebih dari PHPMaker? Kalau ada, mengapa tidak digunakan?
Artinya, di sini saya tidak akan membela mati-matian bahwa PHPMaker adalah segala-galanya. Kalau ada yang lebih baik dari PHPMaker, saya juga pasti tidak akan segan-segan membeli dan menggunakannya untuk menghasilkan aplikasi web.
Jujur saja, saya paling suka jika menemukan tools sejenis PHPMaker, yang dapat membantu pekerjaan menjadi lebih ringan. Apalagi sampai bisa menggunakannya, dan dampaknya membuat hidup menjadi lebih menyenangkan. Saya selalu respek kepada mereka yang sudah berhasil menciptakan tools seperti itu.
Eit, tapi tunggu dulu. Bukan sekedar tools lho ya! Harus tools yang benar-benar serius diciptakan untuk membantu tugas Web Developer. Jadi, bukan tools yang setengah jadi, atau hanya dibuat sekedarnya saja. Dari tampilan juga ikut mempengaruhi penilaian saya. Kesan pertama sungguh menggoda, selanjutnya ya terserah saya, hehe…
Akhirnya pencarian saya di Internet menemukan hasil berupa dua tools lainnya (selain PHPRunner dan ScriptCase yang sudah saya bahas pada artikel di atas tadi). Pertama PHPRad, dan yang kedua SQL Maestro PHP Code Generator.
Kita akan bahas satu per satu di artikel ini, seperti apa kedua tools tersebut dibandingkan dengan PHPMaker. Baiklah, mari kita bahas mulai dari PHPRad.
PHPRad
Sekitar tiga minggu yang lalu saya menemukan PHPRad setelah search video tentang tools untuk PHP Code Generator di Youtube. Lalu saya terdampar ke website-nya, PHPRad.
Kalau melihat sekilas website-nya, apalagi beberapa kalimat promosi (yaaa biasalah, kata-kata penarik atau pemanis yang ada di website itu), sepertinya cukup menjanjikan. Apalagi disebutkan di sana, aplikasi web yang dihasilkan oleh PHPRad menggunakan framework khusus yang memisahkan antara Model, View, dan Controller (MVC). Selain itu, mereka mengklaim bahwa aplikasi web yang dihasilkannya sudah menggunakan URL yang SEO friendly.
Wow! Hmmmm…, penasaran seperti apa sih tools yang satu ini … karena saya dulu pernah mengeksplorasi beberapa PHP Framework seperti CodeIgniter, Yii2, Symfoni, Laravel, dan sebagainya. Karakteristik PHP Framework seperti tadi. Menggunakan MVC, dan juga URL yang SEO friendly.
Saya juga masih ingat, di forum diskusi salah satu PHP Framework tersebut, saya pernah menanyakan sekaligus menantang anggota komunitasnya: kalau ada yang berhasil menciptakan aplikasi generator yang kemampuan minimal mirip saja, atau bahkan syukur2 bisa selengkap PHPMaker, saya pasti akan langsung beli!
Pengertian “beli” di sini adalah, saya respek dengan mereka yang sudah berhasil menciptakannya, dengan cara menghargainya melalui pembelian software tersebut. Lagi-lagi, dari dulu sampai sekarang, saya memang suka menggunakan tools yang bisa membuat pekerjaan menjadi lebih ringan dan juga menyenangkan. Apalagi saya sudah melewati masa-masa sulit dalam dunia pengembangan aplikasi, yang mengharuskan menulis script dari awal (from scratch).
Jadi, sudah cukuplah waktu saya yang terbuang percuma tadi digantikan dengan waktu untuk mengimplementasikan proses bisnis ke dalam aplikasi web, daripada harus mengurusi hal-hal teknis yang seharusnya bisa ditangani oleh tools pengembangan.
Setelah download dan instal PHPRad, mulailah saya mencoba menjalankannya. Kesan pertama memang cukup menarik dan menyenangkan menggunakan sekaligus menikmati fitur-fitur di aplikasi PHPRad. Cukup menjanjikan, baik dari sisi tampilan antara muka di dalam aplikasinya, maupun dari sekilas antar muka aplikasi web yang dihasilkannya.
Sekali ini, harus saya akui, PHPRad telah berhasil “merayu” saya. Dengan kesadaran saya sendiri, akhirnya saya merelakan uang saya sebesar USD 75 untuk mendapatkan lisensi dari aplikasi ini. Prinsipnya sederhana saja. Saya langsung membayangkan, jika seandainya saya dikasih uang segitu, tentu saya belum bisa membuat tools dengan fitur-fitur yang sudah tersedia di PHPRad. Hehe…
Artinya, harga USD 75 itu cukup murahlah untuk tools sejenis PHPMaker. Makanya saya tidak segan-segan untuk membelinya. Alasan lain mengapa saya tidak ragu-ragu membelinya, supaya saya tidak dihantui dengan pesan warning yang selalu muncul di awal, sebelum aplikasi PHPRad ditampilkan. Ya, form yang berisi informasi berapa hari lagi saya bisa menggunakan aplikasi ini, sekaligus form untuk memesan/membeli (purchase) license-nya secara resmi.
Petualangan baru pun dimulai. Saya mulai menggunakan PHPRad. Tampilan baru yang fresh. PHPRad sedikit lebih mirip dengan layout dan antar muka di aplikasi PHPMaker. Meskipun harus diakui, masih lebih jauh nyaman antar muka dan layout aplikasi PHPMaker, dibandingkan dengan PHPRad. Hehe, ya wajarlah. Harga juga menentukan kualitas!
Hari demi hari akhirnya berlalu. Setiap hari menjadi penuh warna, diiringi dengan rasa semangat sekaligus penasaran, untuk mencari tahu lebih dalam lagi, kemampuan dan fitur-fitur di dalam aplikasi PHPRad. Termasuk fitur-fitur apa saja yang disediakan di dalam aplikasi web yang dihasilkan olehnya.
Fitur andalan di PHPRad adalah kemampuan untuk menambahkan semacam komponen ke sebuah halaman, biasanya kita sebut dengan Dashboard. Komponen-komponen ini bisa di-drag dan drop di dalam project PHPRad kita. Tentu saja, buat sebagai Web Developer yang suka dengan visualisasi dalam dunia pengembangan, pasti senang dengan fitur ini.
Di sini saya sudah mulai sedikit curiga. Biasanya kalau mereka membuat fitur seperti tadi, penyebabnya karena harus menutupi keterbatasan fitur-fitur lain yang biasanya terdapat di tools seperti PHPMaker, tapi tidak terdapat di PHPRad.
Seperti kita ketahui, konsep di dalam tools PHPMaker tidak mengenal adanya visualisasi seperti drag and drop komponen di dalam project-nya. PHPMaker menghindari konsep seperti itu. Saya pernah ingat di salah satu topik pada forum diskusinya, author PHPMaker tidak akan mau menambahkan fitur drag and drop atau visualisasi seperti itu.
Memang sudah terbukti saya rasakan sendiri kok. Saat saya menggunakan Visual Basic klasik dengan Visual Studio 6-nya dulu, saya seolah dimanjakan oleh fitur drag and drop tersebut. Buat developer pemula memang cukup menyenangkan.
Tapi coba bayangkan jika kita harus mengulang-ulang pola kerja yang mengharuskan drag and drop component seperti itu! Justru kita terjebak dengan situasi yang menghabiskan waktu kita terbuang percuma, hanya untuk mengurusi hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu prioritas dalam tahap pengembangan.
Dalam hal ini, PHPMaker lebih menekankan fitur yang simpel, tapi sekaligus powerful. Daripada sekedar membuat fitur visualisasi dalam mode design atau pengembangan aplikasi, PHPMaker lebih menekankan simplifikasi fitur, tapi di baliknya terdapat fleksibilitas yang cukup besar bagi Web Developer untuk meningkatkan kemampuan aplikasi web yang dihasilkannya.
Kita sebagai Web Developer bisa menulis sedikit kode saja dari bagian Server Events, Client Scripts, Custom Templates. Bahkan, PHPMaker menyediakan fitur Extensions, yang bisa kita buat sendiri untuk digunakan ulang, dan share kepada developer lain.
Tidak hanya itu saja, di PHPMaker kita bisa berpindah-pindah dengan cepat dan lebih nyaman, dari satu pengaturan yang terdapat di level Database, Table, Fields, sampai kepada bagian Code yang terdiri dari Server Events, Client Scripts, dan Custom Templates, atau bahkan Custom Files.
Bahkan, pengaturan di level Extensions pun sudah lama didukung oleh PHPMaker, sehingga kita bisa membedakan antara satu project dengan project lainnya melalui perbedaan pilihan di bagian Extension tadi.
Oke, mari kembali ke PHPRad. Harus jujur saya akui, bahwa di awal-awal saya cukup senang dan menikmati URL yang SEO Friendly yang dijanjikan oleh PHPRad. Contoh, jika saya mengedit record di tabel models dengan id record yang bernilai 50, maka URL yang kita gunakan jika aplikasi web dijalankan di localhost menjadi seperti ini:
http://localhost/phpraddemo/models/edit/52
Ya ya ya, cukup bagus memang!
Hehe, meskipun di awal saya cukup senang dan menikmati URL seperti itu, saya kaget juga ketika melihat URL waktu kita browse ke halaman 2 pada halaman List milik tabel orderdetails:
http://localhost/phpraddemo/orderdetails?limit_start=2.
Sekarang coba kita bandingkan antara kedua URL tadi! Hehe, sudah tahu maksud saya?
Benar! Di URL yang pertama, sangatlah SEO Friendly. Harus jujur kita akui! Tapi sayangnya, di URL yang kedua, mulai nampak ketidakkonsistenan. Seharusnya, kalau memang di awal mereka menjanjikan SEO Friendly, URL yang kedua mengapa tidak dibuat seperti di bawah ini ya?
http://localhost/phpraddemo/orderdetails/page/2
Iya toh? Iya kan? Nah lho? Iya dong! Hohoho… hehehe… hahaha… hihihi…
Nah, dari sini saja, saya sudah mulai merasakan sedikit tidak nyaman. Semakin kelihatan ketidakkonsistenannya. Bagaimana mungkin mereka tidak memikirkan sampai jauh ke sana? Katanya SEO Friendly, tapi kok tanggung sih?
Kalau di awal mereka menyatakan menggunakan URL yang SEO Friendly, maka seharusnya untuk menampilkan halaman kedua di tabel orderdetails, ya seperti ini dong:
http://localhost/phpraddemo/orderdetails/page/2
Okelah, mungkin itu bisa mereka improve lagi di versi-versi selanjutnya, pikir saya dalam hati.
Sampai suatu hari, saya pun menemukan kekecewaan yang semakin besar lagi dibandingkan dengan kejadian sebelumnya tadi.
Apa itu? Naaah… ini dia…, ketemulah salah satu fitur yang selama ini terdapat di PHPMaker, tapi tidak bisa digunakan di PHPRad. Hehe, pasti penasaran kan?
Sebenarnya fitur yang saya maksud itu bisa dikatakan sangat sederhana. Gak tau apakah karena sangkin sederhananya, sampai-sampai mereka belum terpikir untuk mengimplementasikannya di PHPRad.
Jadi begini. Jika Primary Key di sebuah table terdiri atas lebih dari satu field, maka fitur Add atau Edit menjadi tidak berfungsi sama sekali! Wadooouuuuwww!!! Hancooor minaaaah! Tentu saja saya di sini sangat-sangat kecewa. Bagaimana mungkin fitur sederhana yang biasa dan sudah wajib didukung di suatu aplikasi web, tapi tidak didukung oleh tools yang bernama PHPRad ini?
Akhirnya saya pun sudah tidak tahan lagi. Segera saya kirim pertanyaan sekaligus kekecawaan saya ini ke forum diskusinya. Dan, ternyata memang benar dugaan awal saya. Mereka belum mendukung tabel yang memiliki lebih dari satu field sebagai Primary Key-nya.
Yang lucunya lagi, jawaban dari mereka adalah dengan menyarankan supaya saya membuat satu field tambahan lagi di tabel tersebut, yang berisi nilai gabungan dari 2 field tadi. Lalu, field tambahan ini yang dijadikan sebagai Primary Key. Whaaat?!!! Ampun deh. Mau ketawa guling-guling saya mendapat jawaban seperti ini.
Sangkin kesalnya, saya sampai bilang ke mereka, bahwa saya punya banyak tabel yang Primary Key-nya bukan hanya dua field saja, bisa sampai 3, 4, atau bahkan 5 field. Apa iya saya harus membuat masing-masing satu field tambahan lagi di semua tabel itu? Aneh sekali, bukan?
Fitur yang sederhana ini saja bisa didukung dan dihasilkan di aplikasi web yang dibangkitkan oleh PHPMaker. Sudah seharusnya PHPRad mendukung juga dong! Hehe, sesudah itu mereka tidak menanggapi lagi jawaban saya tadi.
Mungkin dalam hati mereka, iya juga ya. Nanti deh akan coba kami dukung di PHPRad. Iya kalau iya. Kalau tidak? Hehehe… yaaa gitu deh! Pasrah ajalaaah, hahaha….
Tidak itu saja. Saya pun akhirnya jadi semakin penasaran lagi, dengan membaca-baca topik yang terdapat di forum diskusi mereka. Ada beberapa topik yang berisi harapan, sekaligus mungkin sebagai bentuk kekecewaan beberapa penggunanya. Saya sendiri merasakan hal yang sama.
Seperti topik yang satu ini misalnya: Submenu dropdown Style. Bagaimana mungkin mereka tidak mendukung pemakaian menu dropdown di bagian Sidebar? Saat ini sub-menu yang terdapat di Sidebar ditampilkan dalam bentuk popup. Sungguh sangat tidak profesional.
Satu per satu mulai kelihatan banyak kekurangan dan keterbatasan fitur di aplikasi PHPRad ini. Termasuk saat saya membuka file project yang sebelumnya sudah saya buat dan simpan, saya mengalami kesulitan. Seharusnya, mereka menyediakan fitur seperti Open Recent Files yang berisi file-file project yang sudah pernah kita buat dan simpan. Tapi, fitur sesederhana itu saja tidak mereka sediakan di dalam aplikasi PHPRad-nya.
Lha bagaimana mau cepat bekerja. Padahal dia berani membuat jargon RAD (Rapid Application Development) di dalam nama produknya. Apanya yang cepat? Lha wong semakin lambat iya sepertinya. Semakin ke sini semakin kelihatan kekurangan, keterbatasan, dan ketidaknyamanan dalam menggunakan aplikasi PHPRad, dibandingkan dengan PHPMaker.
Oke, untuk PHPRad, cukup sampai di situ dulu. Gak tega juga semakin mengekspos kekurangan dan keterbatasannya. Akhirnya saya harus mengikhlaskan uang USD 75 dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang terdapat di PHPRad. Hehe, harga memang tidak bisa dibohongi ya.
SQLMaestro PHP Code Generator
Tools yang satu ini saya akui memang berbeda jauh dengan PHPMaker. Tapi bukan berarti fitur dan kemampuannya jauh di bawah PHPMaker. Nanti akan saya uraikan perbedaan yang paling signifikan dibandingkan dengan PHPMaker.
Keunikan tools ini adalah, untuk setiap database, dia menyediakan nama PHP Code Generator yang berbeda.
Contoh, untuk MySQL memiliki PHP Code Generator for MySQL. Untuk SQL Server juga memiliki nama produk SQL Server PHP Code Generator. Demikian seterusnya untuk database-database lainnya yang dia dukung, yaitu: PostgreSQL, SQLite, Firebird, Oracle, SQL Anywhere, DB2, dan MaxDB.
Wah, cerdik juga nih pikir saya. Sementara PHPMaker tidak memisah-misahkan seperti itu. Demikian juga PHPRad.
Sekedar informasi, dari nama produknya yang diawali dengan SQLMaestro, sepertinya dulu mereka membuat produk dengan fokus mengelola setiap jenis database.
Contoh, untuk MySQL mereka menamakan dengan MySQL Tools Family, untuk SQL Server namanya Microsoft SQL Server Tools Family, dan seterusnya untuk database-database lainnya yang sudah disebutkan di atas.
Jadi, dalam hal ini SQLMaestro PHP Code Generator merupakan salah satu produk yang berada di bawah setiap kategori tools family tadi.
Tools SQLMaestro PHP Code Generator ini sebenarnya sudah lama saya kenal. Termasuk pembelian license-nya. Barusan saya cek arsip Email saya, yang berisi histori pemesanannya. Itu terjadi pada tanggal 25 November 2016. Sudah tiga tahun lebih beberapa bulan saya gunakan.
Sekedar informasi tambahan buat Anda, sangkin canggihnya saat saya dulu mencoba tools ini pertama kali tahun 2016, saya sampai rela mengiklaskan uang saya keluar hampir sebesar USD 1.000, untuk membeli keempat license untuk SQLMaestro PHP Code Generator, masing-masing untuk MySQL, SQL Server, PostgreSQL, dan Oracle.
Hehe, jadi jika Anda ingin membuat aplikasi web menggunakan tools ini, bisa menghubungi saya. Nanti akan saya bantu untuk menghasilkannya sesuai dengan database yang Anda inginkan. Mengenai harga? Bisa diatuuuuur…!
Kembali ke topik. Kalau dari sisi tampilan aplikasi generator-nya, sebenarnya bisa dikatakan setengah jadul. Karena style-nya masih Windows based banget. Tapi, di baliknya itu dia memiliki fitur-fitur yang lebih kaya dibandingkan dengan fitur yang ada di PHPRad.
Di SQLMaestro PHP Code Generator juga tidak memiliki fitur drag and drop component seperti yang ada di PHPRad. Kalau bisa saya simpulkan, fitur-fitur advanced-nya cenderung mirip dengan PHPMaker. Tapi tetap berbeda dari sisi layout dan antar muka di aplikasi code generator-nya.
Kalau penilaian saya, masih tetap lebih nyaman untuk berpindah antara satu setting atau pengaturan di PHPMaker dibandingkan di SQLMaestro PHP Code Generator, karena di PHPMaker tidak menggunakan konsep wizard yang harus maju atau mundur ke langkah berikutnya atau sebelumnya. Di situlah lagi-lagi keuntungan jika menggunakan PHPMaker.
Yang paling membedakan antara PHPMaker dan SQLMaestro PHP Code Generator adalah, dari sisi aplikasi web yang dihasilkannya.
Jika aplikasi web yang dihasilkan oleh PHPMaker menggunakan dominan kode PHP untuk membangkitkan halaman untuk pencarian, paging, sorting, maka di SQLMaestro PHP Code Generator, aplikasi web yang dihasilkannya mengandalkan penggunaan kode di sisi client seperti menggunakan Javascript, jQuery, dan AJAX untuk menghasilkan fitur pencarian, paging, dan sorting.
Bukan itu saja. Di SQLMaestro PHP Code Generator, fitur untuk memproses satu atau beberapa record yang terpilih di halaman List mengandalkan Javascript yang canggih dan cukup modern, dan tidak terdapat di PHPMaker.
Contoh, ketika pengguna akhir aplikasi memilih beberapa record di halaman List dengan memberi tanda centang, maka di bagian atas tabel pada halaman tersebut akan muncul tombol dengan caption yang menginfokan ada berapa jumlah record yang sudah dipilih.
Jika tombol tersebut diklik, maka akan muncul lagi menu dropdown yang berisi beberapa pilihan. Apakah pengguna ingin membandingkan data, mengekspor data, mencetak data ke printer, mengubah data, menghapus data, sampai kepada pilihan untuk menampilkan data yang terpilih saja, data yang tidak terpilih saja, atau bahkan menampilkan kembali semua record di halaman List tadi. Wow, canggih sekali bukan?
Kelebihan di SQLMaestro PHP Code Generator lainnya yang tidak terdapat di PHPMaker adalah, adanya fitur untuk mengatur custom layout di halaman tertentu. Contoh, saya bisa dengan sangat mudah membuat form Add, Edit, atau View dengan layout 2 kolom, cukup dengan menggunakan sintaks khusus dari bagian server event. Kalau di PHPMaker, maka kita bisa menggunakan fitur Custom Templates.
Tidak itu saja. Kita bisa mengelompokkan beberapa field dalam satu area khusus. Ya, mirip seperti fitur Fieldset. Dengan cara ini, maka elemen di sebuah form bisa menjadi lebih eye-catching lagi, karena bisa dikelompokkan sesuai dengan keinginan kita.
Fitur hebat lainnya di SQLMaestro PHP Code Generator adalah adanya fitur di halaman List untuk mengubah mode tampilan data, apakah ingin ditampilkan dalam layout tabel atau layout kartu. Anda pasti sudah paham dengan apa yang saya maksudkan ini.
Yang hebatnya lagi, pilihan yang terakhir kita pilih akan otomatis tersimpan, sehingga jika halaman tersebut dimuat ulang kembali di waktu mendatang, maka sistem akan otomatis menggunakan setting pilihan yang terakhir tadi. Wow, canggih sekali ya? Dari sisi kenyamanan pengguna akhir pasti menyenangkan.
Tidak itu saja, tools ini memiliki kemampuan untuk mengelompokkan beberapa kolom header di tabel menjadi satu group atau kelompok header table, sehingga lebih informatif bagi pengguna akhir. Fitur ini belum terdapat di PHPMaker. Seandainya saja fitur ini bisa diterapkan di PHPMaker, hehe…
Fitur lainnya adalah adanya dukungan pemakaian beberapa theme Bootstrap yang tersedia di website https://bootswatch.com. Kita bisa mengubah theme aplikasi dengan sangat mudah, dan setting yang terakhir juga akan disimpan, dan digunakan kembali ketika aplikasi web diakses di waktu yang akan datang.
Fitur canggih lainnya yang terdapat di SQLMaestro PHP Code Generator yang tidak ada di PHPMaker adalah kemampuan untuk mengelompokkan beberapa item tabel ke dalam satu group. Konsep ini digunakan di bagian Menu (bisa ditampilkan di Sidebar, atau Navbar bagian atas).
Selain di bagian menu, konsep pengelompokan beberapa tabel tadi digunakan juga di bagian Breadcrumb Links. Akibatnya, jika pengguna akhir aplikasi ingin berpindah ke halaman lainnya pada group yang sama, mereka tidak harus selalu mengklik item menu terkait di bagian Sidebar atau Navbar, tapi bisa juga dari bagian Breadcrumb Links.
Konsep pengelompokan menu ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat menggunakan lebih dari satu level hirarki menu. Jadi SQLMaestro baru mendukung satu level saja di bawah group-nya. Berbeda dengan aplikasi web yang dihasilkan oleh PHPMaker, kita bisa membuat menu dengan hirarki dengan kedalaman lebih dari satu level.
Kelebihan di PHPMaker lainnya, kita bisa mengatur item-item menu saja yang akan ditampilkan di bagian Sidebar, dan item-item menu mana saja yang ditampilkan di bagian Navbar. Sementara kalau di SQLMaestro PHP Code Generator, kita hanya bisa menentukan apakah item-item menu yang asalnya dari setiap object tabel akan ditempatkan hanya di Sidebar saja, ataukah hanya di Navbar saja.
Perbedaan lainnya yang terdapat di SQLMaestro PHP Code Generator adalah, pemakaian Smarty sebagai mesin template untuk mengkompilasi semua kode PHP. Konsep ini akan menghasilkan beberapa file php yang merupakan cache, di mana isinya adalah kombinasi kode PHP dan HTML, yang otomatis dibentuk oleh sistem. Konsep seperti ini memiliki syarat mutlak, bahwa folder tempat penyimpanan file-file cache tadi, harus diberi akses 767 supaya dapat berfungsi.
Keuntungan lainnya dari SQLMaestro PHP Code Generator yang tidak dimiliki oleh PHPMaker adalah, adanya kemampuan untuk membuat fitur Master/Detail dengan tingkat kedalaman yang tidak terbatas, dan menampilkan semuanya itu cukup hanya dalam satu halaman saja.
Sedangkan kalau di PHPMaker, fitur Master/Detail hanya bisa ditampilkan dalam satu halaman hanya untuk satu level kedalaman saja. Jika ingin melihat tabel detail di level kedalaman yang ketiga, maka kita harus masuk dulu ke tabel detail dari Master/Detail level pertama tadi, lalu membuka halaman baru untuk menampilkan tabel master sebagai level pertama, dan tabel detail sebagai level kedua.
Demikian seterusnya untuk level kedalaman detail lainnya. Saya pernah membayangkan, seandainya saja fitur ini bisa diimplementasikan di PHPMaker, wouw, canggih benar PHPMaker. Untuk fitur ini, harus saya akui, SQLMaestro PHP Code Generator memiliki konsep yang lebih canggih dibandingkan dengan PHPMaker.
Secara umum, masih tetap lebih banyak kemudahan yang disediakan oleh PHPMaker dibandingkan dengan SQLMaestro PHP Code Generator. PHPMaker menyediakan kemudahan untuk pembuatan Custom Fields, Custom Files, Custom Templates, sampai kepada pemakaian beberapa koneksi database yang berbeda melalui fitur Linked Tables.
Tapi dari sisi kecanggihan fitur di sisi aplikasi web yang dihasilkan, harus saya akui, SQLMaestro PHP Code Generator masih jauh lebih canggih dibandingkan dengan PHPMaker. Banyak fitur-fitur yang terdapat di aplikasi web yang dihasilkan oleh SQLMaestro PHP Code Generator, tidak terdapat di aplikasi web yang dihasilkan oleh PHPMaker.
Secara umum, bisa dikatakan antara PHPMaker dan SQLMaestro PHP Code Generator cukup berimbang, jika dibandingkan dengan PHPRad, masih jauh tertinggal dibandingkan kedua produk tersebut.
Tapi sayangnya, kalau dari sisi dukungan update yang diberikan harus diakui PHPMaker masih jauh lebih baik dibandingkan dengan SQLMaestro PHP Code Generator. Kalau PHPMaker, setiap tahun akan selalu mengeluarkan versi major yang baru. Sedangkan untuk SQLMaestro PHP Code Generator, hanya pada tahun 2019 saja mereka tidak mengeluarkan rilis versi major terbarunya.
Keputusan kembali ada di tangan Anda. Mau pakai yang mana. Kalau saya sarankan, jika Anda ingin menggunakan aplikasi web yang kompleks, maka gunakanlah PHPMaker. Apalagi fitur RBAC-nya masih jauh lebih kaya PHPMaker dibandingkan SQLMaestro PHP Code Generator. Apalagi jika Anda menggunakan Masino Extensions (ilovephpmaker.com), permission untuk Export data sudah bisa ditambahkan ke dalamnya.
Tapi jika Anda ingin membuat aplikasi web yang mengutamakan kecanggihan fitur pencarian, pengurutan, membandingkan antara beberapa record, sampai kepada dukungan pemakaian theme yang mendukung dark template secara dinamis di sisi aplikasi web yang dihasilkannya, maka gunakan SQLMaestro PHP Code Generator.
Semoga ulasan ini bermanfaat buat Anda.